Jumat, 17 Januari 2014

Aku, Kau dan Dia :"Malam Itu "


          Masih kepikiran tentang kejadian tadi sore. Mau ngelakuin apa aja rasanya ga enak. Seperti ada yang mengganjal di hati, tapi tak tahulah itu apa. Ku ambil gitar dikamar dan kumainkan di depan halaman rumah, lumayanlah bisa sedikit menenangkan hati ini. Pancaran sinar rembulan dan hiasan ribuan bintang menambah keindahan malam ini. Di tambah lagi dengan adanya teh dan cemilan yang kubuat sebelumnya. Luar biasa sekali suasana malam ini.  Tampaknya mataku sudah mengisyaratkan untuk balik kekamar dan tidur. Ku lihat sudah jam 10 malam, ga terasa sudah 2 jam aku memainkan alunan gitar dengan menyanyikan lagu yang bisa di bilang asal-asalan, yang penting enak didengar. Yohohohoho.
          Baru saja aku tertidur, aku langsung dikagetkan dengan suara kegaduhan di depan rumahku. Mungkin sepasang kekasih yang lagi berantem pikirku. Aku pun melanjutkan tidurku yang sempat tertunda karena kegaduhan tersebut. Lama-lama ku biarkan malah makin berisik aja orang ini. Cukup jengkel juga karna udah mengganggu Hak Kenyamanan Kehidupan Bertetangga (agak lebay juga ya, hahaha). Langsung saja ku keluar dari kamar (kebetulan kamarku ini letaknya didepan, dekat dengan pintu). Baru saja aku ingin menegur mereka, ternyata orang yang sedang bertengkar itu adalah si Nissa dan pacarnya. Memang akhir-akhir ini aku mengetahui kalau hubungan mereka berdua agak renggang. Ini ku ketahui dari hasil stalking Twitter dan Facebooknya tiap hari. Tidak enak juga menegur mereka, tapi udah kepalang tanggung. Aku pun keluar dari rumah dan menegur mereka. Kusuruh pacarnya Nissa untuk pulang karena memang sudaah larut malam. Nissa merasa tidak enak dan langsung meminta maaf kepadaku. Aku hanya tersenyum dan memintanya untuk langsung beristirahat. Terlihat matanya tampak berkaca-kaca menahan tangisan. Aku pun kembali lagi ke kamar  untuk tidur.

 Sesampainya di kamar, aku masih kepikiran tentang kejadian yang dialami Nissa tadi. Ada masalah apa sebernya yang terjadi dengan mereka. Ku nyalahkan saja Laptop buat cari informasinya. Sial, Setelah ku cari-cari informasi di akun Twitter dan Facebooknya ternyata tidak ada apa-apa. Mata akhirnya ngantuk juga. Aku pun  langsung tidur. Paginya, saat sedang sarapan ada yang mengetuk pintu rumahku. Setelah ku bukakan pintu, ternyata si Nissa. Agak senang juga pagi-pagi aku didatangin sama cewek yang ku taksir. Langsung ku persilahkan dia untuk masuk sambil menanyakan maksud tujuannya si Nissa pagi-pagi ke rumahku. Akan tetapi dia menolaknya dan mengajak aku untuk menemaninya jalan-jalan ketaman. Sesampainya di taman, kami duduk di bangku taman yang biasa aku dan dia habiskan waktu istirahat saat lari pagi. Cukup lama aku dan dia terdiam. Ku lihat ada kesedihan yang tampak di raut wajahnya. Aku mencoba untuk menghiburnya, langsung ku acak-acak saja rambutnya. Biasanya dia akan ketawa jika aku mengacak-acak rambutnya. Aneh memang, kebanyakan dari wanita akan kesal jika di acak-acak rambutnya kecuali si Nissa. Dia mulai tersenyum dan akhirnya mulai berbicara denganku. Dia pun menceritakan tentang masalahnya yang baru putus dengan pacarnya. Meskipun dia tersenyum saat menceritakan semuanya, tapi aku yakin dihatinya dia sangat sedih. Aku pun kembali mengacak-acak rambutnya untuk membuatnya tertawa lagi. Sehabis itu, ku ajak dia nonton film di bioskop. Hari itu aku pun menghabiskan waktuku untuk menghiburnya. 

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home