Jumat, 17 Januari 2014

Perkenalan

0 komentar
Nama saya adalah Firmansyah. Saya anak keenam dari 6 bersaudara. Saya lahir pada tanggal 19 Juli 1992. Karena saya tidak masuk TK, jadi awal mula saya mengenal pendidikan sekolah adalah saat saya masuk ke Sekolah Dasar Negeri 2 Teluk Pucung. Saya lulus disana selama 6 tahun. Dan lanjut masuk ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Babelan. Saya lulus disana selama 3 tahun, lalu saya melanjutkan lagi sekolah selama 3 tahun di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babelan.
Saya lulusan SMA tahun 2010, sebelum saya kuliah di Universitas Gunadarma. Saya sempat bekerja selama 1 tahun menjadi operator mesin dan menjadi staff office di perusahaan yang bergerak di bidang elektronika yang terletak di kawasan MM2100 di Cibitung yang bernama PT JST Indonesia.
Setelah saya mendapatkan cukup uang, saya memilih melanjutkan kuliah dan berhenti dari pekerjaan saya. Hobi saya cukup banyak, tapi yang paling saya senangi adalah mendengarkan music dan membaca komik. Olahraga kegemaran saya adalah renang, futsal, sepedaan dan badminton. Makanan kesukaan saya adalah kentang goreng, nasi goreng, dan ketoprak. Minuman kesukaan saya adalah susu dan teh.

Saya paling senang mendatangi tempat-tempat yang tenang dan sejuk. Makanya itu saya lebih suka datang ke sebuah taman atau ke tempat pegunungan hanya untuk menghibur diri. Saya paling suka sekali dengan anime. Anime yang saya sukai banyak, seperti Naruto, One Piece, Bleach, YUYU Hakusho, The Law of Ueki, Ghost at School, Nube, White Album 2, dan masih banyak lagi yang lainnya. Waktu yang aku tunggu-tunggu adalah saat dimana aku bisa berkumpul dengan keluarga, para sahabat, dan pacar. Hehehe. Mungkin hanya itu saja yang bisa saya berikan. Bila ada salah-salah kata mohon dimaklumi.
newer post

Tips Cara Membuat Nasi Goreng

0 komentar

Bahan :
- 1 porsi nasi putih
- 1 butir telur ayam
- 4 buah cabe rawit
- 2 siung bawang merah (diiris tipis)
- 2 siung bawang putih (diiris tipis)
- bumbu penyedap rasa secukupnya
- kecap manis secukupnya
- saus secukupnya
- garam secukupnya
- minyak goreng secukupnya 
- Tomat (iris tipis)
- Mentimun (iris tipis)
- Kerupuk

Cara Membuat :

  • Panaskan wajan dengan api sedang (jangan terlalu besar), setelah itu masukkan minyak goreng secukupnya.
  • Setelah cukup panas, masukkan bawang merah dan bawang putih, tumis dan aduk-aduk lalu masukkan cabe rawit.
  • Setelah itu masukkan telur ayam lalu aduk-aduk hingga matang.
  • Kemudian masukkan nasi, aduk-aduk hingga semua bahan tercampur rata dengan yang lainnya.
  • Tambahkan penyedap rasa, garam, kecap manis dan saus secukupnya. Aduk hingga merata.
  • Angkat dan taruh nasi goreng di wadah yang sudah disiapkan.
  • Hiasi nasi goreng dengan mentimun, tomat dan kerupuk di atasnya.
  • Nasi goreng siap di hidangkan.


newer post

Aku, Kau dan Dia : "Hariku Kini Lebih Indah"

0 komentar

          Semalaman aku jadi tidak bisa tidur, karena hatiku sangat senang tentang kejadian semalam. Meskipun aku tidak tidur, tapi semangatku malah makin meningkat. Mungkin ini efek dari orang yang baru punya pacar. Kini aku sudah punya pacar. Pacar yang sangat cantik dan baik hati. Layaknya seperti anak-anak baru gede, Langsung aku ganti namanya di kontak handphoneku menjadi my lovely. Tak lupa juga aku mengganti status di facebook dan social media yang lainnya dengan berpacaran dengan Anisa, hahaha. Handphone ku berdering, dan kulihat ada pesan masuk dari Anisa. “Pagi sayang, gimana tidurnya semalam? Kamu jangan telat sarapan ya. Dari pacarmu tersayang.” Senang bukan main aku setelah membaca pesan itu.
          Kebetulan sekali hari itu adalah hari sabtu, aku pun mengajaknya jalan-jalan keluar sebagai tanda merayakan kisah cinta kita. Aku pun mengajaknya nonton film dibioskop. Sengaja ku pilih film yang ber genre romantic seperti kami berdua yang sedang kasmaran tentunya. Hari itu benar-benar kami habiskan waktu berdua. Terasa dunia kini milik kita berdua. Setelah nonton kami lanjutkan dengan makan-makan, ke tempat wahana permainan, dan kami juga habiskan waktu ke tempat karaokean.

          Kini hari - hariku tidak sepi lagi. Sekarang ada Anisa yang selalu mengingatkanku segala hal. Mulai dari mengingatkanku tentang jaga kesehatan, jangan terlalu di porsir dalam mengerjakan skripsiku, mengingatkanku tentang jam makan, bahkan dia selalu mengingatkanku agar aku cukup istirahat dan tidak terlalu memikirkan skripsi. Senang sekali punya pacar yang sangat pengertian seperti dia. Pacar yang selalu mengingatkanku segala hal. Oia, aku lupa akan satu hal. Orang tuaku sudah mengetahui tentang hubunganku dengan Anisa dan begitu pula dengan keluarga Anisa. Tampak mereka setuju dengan hubungan kami. Ini membuat hubungan kami semakin harmonis. J
newer post

Aku, Kau dan Dia : "Malam Yang Mengubah Hidupku"

0 komentar

          Masih ada rasa tak percaya dengan apa yang ku dengar. “Apa iya yang tadi aku dengar itu benar. Atau aku lagi bermimpi?” Itu yang jadi pikiranku. Kulihat wajahnya Anisa. Manis sekali senyumannya. Ku tatap wajahnya dalam-dalam. Dia membalas tatapanku dengan lembut. Tanpa sadar wajah kami saling berdekatan. Dan semakin dekat. Dan akhirnya kami pun berciuman. Inilah ciuman pertamaku. Meski aku sudah bertahun-tahun pacaran dengan mantanku dulu, belom pernah sekalipun aku menciumnya. Jangankan menciumnya, pegangan tangan saja jarang-jarang aku lakukan bersamanya. Ntah kenapa tanpa sadar aku melakukan itu. Setelah cukup lama kami berciuman aku pun mengatakan bahwa aku juga sudah jatuh hati kepadanya saat pertama kali bertemu di taman. Dia pun tersenyum bahagia mendengar perkataanku itu. Kami berdua pun saling berpelukan sambil menikmati malam yang indah itu.
          Tanpa sadar jam ditanganku sudah menunjukkan jam 10 malam. Waktu yang sudah tidak pantas lagi bertamu di tempat orang lain. Meskipun aku dan dia bersebelahan rumahnya. Walaupun aku tidak mau mengakhiri malam indah ini, tapi aku harus mengerti tentang adab bertamu. Sudah seharusnya aku pulang. Biarpun aku begini, aku masih menjunjung tinggi nilai kesopanan dan tata karma dalam bertamu. Aku pamit kepada Anisa untuk pulang karena sudah malam dan tidak enak sama orang rumah dan tetangga. Dia tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyumannya. Posisi tangan kami masih saling berpegangan. Hingga akhirnya dia tersadar dan melepaskan tangannya. Aku hanya bisa tertawa saja melihat tingkah kami berdua.

          Aku menunggu dia untuk masuk kedalam rumah sebelum meninggalkan rumahnya. Saat dia sudah masuk, aku pun pulang kerumah dengan perasaan sangat bergembira. Gimana tidak? Anisa, wanita yang aku idam-idamkan ternyata menaruh rasa juga kepadaku. Dan kini dia resmi menjadi pacarku. Aku pun langsung bergegas masuk kekamar dengan hati berbunga-bunga. Masih tak menyangka aku dengan kejadian yang barusan aku alami. Hingga akhirnya aku pun tersenyum-senyum sendiri dikamar. Malam ini tak akan pernah aku lupakan. 
newer post

Aku, Kau dan Dia :"Dia Menyatakan Cintanya Padaku"

0 komentar

          Jam 08.30 malam, waktu itu langit tampak cerah dengan dihiasi pernak pernik jutaan bintang-bintang saling menyapa, bahkan bulan pun tak malu menampakkan keindahannya, terasa tak ada kegelapan yang datang menghampiri. Aku duduk berdua dengan Anisa di bangku depan halaman rumahnya sambil menikmati malam yang indah itu. Cukup lama kami terhanyut dalam suasana malam itu. Ntah siapa yang mulai duluan tanpa sadar tangan kami saling memegang satu sama lain. Mungkin ini saat yang tepat untuk menyampaikan perasaan lama yang telah kupendam kepadanya. Aku tidak punya cukup keberanian pada saat itu. Inilah alasan kenapa aku susah mendapatkan pacar.
          Malam makin sunyi, aku hanya bisa terdiam dan tak berani menatap wajah Anisa. Anisa tampak tersenyum. Aku tak tahu apa yang dipikirkannya. Dia mulai menceritakan tentang masa lalu kami. Jadi teringat masa-masa kami kecil dahulu. Kami pun tertawa terbahak-bahak. Tidak terasa kami yang waktu itu masih kecil tidak tahu apa-apa yang bisanya Cuma main saja tiap hari kini sudah mengenal arti cinta. Makin dekat saja rasanya duduk kami berdua. Indah sekali malam itu.

          Kami masih saling tertawa karena cerita-cerita lucu yang kami alami waktu masih kecil dulu. Ntah apa yang terjadi, kami berdua kembali lagi terdiam. Tidak tahu apa yang harus aku ucapkan. Aku takut jikalau aku salah ucap dan membuat malam indah ini berakhir. Aku hanya bisa terdiam hingga Anisa mengucapkan kepadaku. “Ada yang ingin aku ucapkan.” Begitulah kata-katanya. “Sebenarnya aku sudah lama mengagumi kamu saat kita masih kecil dahulu. Aku sangat kehilangan kamu saat aku pindah ke Bandung. Dan aku sangat senang sekali saat mengetahui kalau kami sekeluarga akan kembali kesini. Aku senang akhir-akhir ini kita kembali akrab seperti dulu. Aku tahu tidak seharusnya aku mengucapkan ini. Tapi aku sudah tidak sanggup lagi menahannya lebih lama lagi. Aku cuma mau bilang sama kamu, kalau aku sayang kamu. Sayang yang melebihi dari sayang ke teman ataupun kesahabat. Aku ingin kamu mau menjadi pacarku.” Lanjutnya. Aku terkejut akan apa yang aku denger barusan. Dia menyatakan cintanya padaku.
newer post

Aku, Kau dan Dia :"Makin Akrab"

0 komentar

Sabtu dan minggu, waktu yang selalu aku habiskan bersama Anisa. Ntah aku yang mengajaknya bermain atau dia yang  mengajakku bermain. Kini hari liburku selalu bersamanya. Semakin hari semakin akrab saja aku dengan dia. Jadi teringat masa-masa kecilku dulu bersamanya. Waktu yang selalu kami habiskan hanya berdua saja. Hujan tak bisa menghalangi kebersamaan kami. Ntah apa yang dia rasakan dan yang aku rasakan. Aku sudah tidak peduli lagi. Asalkan bersama dengan dia, aku sudah sangat senang.  Nampak tak terlihat lagi raut wajah yang murung itu. Pernah suatu malam aku diajaknya untuk makan malam dirumahnya. Aku yang merasa canggung jadi salah tingkah tiap kali di tanya oleh ayah dan ibunya.Terasa sekali keakraban pada malam itu. Anisa yang malu saat orang tuanya menceritakan tentang kehidupannya sewaktu di Bandung dulu. Saat dimana dia jarang bermain bersama teman-temannya di Bandung dan lebih sering berada dirumah. Dia merasa kehilangan sekali diriku katanya ibunya. Aku juga jadi malu sekali mendengarnya. Anisa hanya tertunduk malu mendengar cerita ibunya. Tidak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan keluarganya. Ku merasa seperti dirumah sendiri.
Benar-benar kami semakin akrab saja.  Seperti tidak ada lagi kecanggungan dan saling terbuka kami saat berbicara. Waktu itu hari Jum’at, aku sedang mengejar-ngejar dosen pengbimbingku untuk konsultasi tentang bab terakhir skripsiku. Aku mendapat pesan singkat dari Anisa untuk datang kerumahnya jam 07 malam. Meskipun saat itu aku tidak tahu kapan akan selesainya konsultasi, aku mengatakan akan datang kerumahnya. Selesai juga aku konsultasi dengan dosen pembimbingku, lalu ku lihat jam di Handphone. “Astaga, sudah pukul setengah 8 malam.” Aku lupa ada janji dengan Anisa untuk datang kerumahnya jam 7 malam. Aku pun langsung bergegas pulang untuk berganti pakaian.

Terlihat Anisa duduk di bangku depan halaman rumahnya. Aku pun menyapanya dengan tertawa cekikikan. Tampak dia menekuk mukanya tanda kalau dia sedang marah karena keterlambatan kedatanganku. Aku langsung meminta maaf dan memberikan alasannya sambil mengacak-acak rambutnya. Dia mencubit pinggangku sampai terasa sakit sekali yang kurasakan. “Itu akibatnya udah buat aku menunggu.” Katanya sambil ketawa cekikikan. Aku yang merasa kesakitan tak tinggal diam, aku langsung membalasnya dengan mengkelitikin dia sampai dia tidak kuat lagi menahan tawa dan menyerah kepadaku. Akhirnya dia tak lagi marah padaku.
newer post

Aku, Kau dan Dia :"Malam Itu "

0 komentar

          Masih kepikiran tentang kejadian tadi sore. Mau ngelakuin apa aja rasanya ga enak. Seperti ada yang mengganjal di hati, tapi tak tahulah itu apa. Ku ambil gitar dikamar dan kumainkan di depan halaman rumah, lumayanlah bisa sedikit menenangkan hati ini. Pancaran sinar rembulan dan hiasan ribuan bintang menambah keindahan malam ini. Di tambah lagi dengan adanya teh dan cemilan yang kubuat sebelumnya. Luar biasa sekali suasana malam ini.  Tampaknya mataku sudah mengisyaratkan untuk balik kekamar dan tidur. Ku lihat sudah jam 10 malam, ga terasa sudah 2 jam aku memainkan alunan gitar dengan menyanyikan lagu yang bisa di bilang asal-asalan, yang penting enak didengar. Yohohohoho.
          Baru saja aku tertidur, aku langsung dikagetkan dengan suara kegaduhan di depan rumahku. Mungkin sepasang kekasih yang lagi berantem pikirku. Aku pun melanjutkan tidurku yang sempat tertunda karena kegaduhan tersebut. Lama-lama ku biarkan malah makin berisik aja orang ini. Cukup jengkel juga karna udah mengganggu Hak Kenyamanan Kehidupan Bertetangga (agak lebay juga ya, hahaha). Langsung saja ku keluar dari kamar (kebetulan kamarku ini letaknya didepan, dekat dengan pintu). Baru saja aku ingin menegur mereka, ternyata orang yang sedang bertengkar itu adalah si Nissa dan pacarnya. Memang akhir-akhir ini aku mengetahui kalau hubungan mereka berdua agak renggang. Ini ku ketahui dari hasil stalking Twitter dan Facebooknya tiap hari. Tidak enak juga menegur mereka, tapi udah kepalang tanggung. Aku pun keluar dari rumah dan menegur mereka. Kusuruh pacarnya Nissa untuk pulang karena memang sudaah larut malam. Nissa merasa tidak enak dan langsung meminta maaf kepadaku. Aku hanya tersenyum dan memintanya untuk langsung beristirahat. Terlihat matanya tampak berkaca-kaca menahan tangisan. Aku pun kembali lagi ke kamar  untuk tidur.

 Sesampainya di kamar, aku masih kepikiran tentang kejadian yang dialami Nissa tadi. Ada masalah apa sebernya yang terjadi dengan mereka. Ku nyalahkan saja Laptop buat cari informasinya. Sial, Setelah ku cari-cari informasi di akun Twitter dan Facebooknya ternyata tidak ada apa-apa. Mata akhirnya ngantuk juga. Aku pun  langsung tidur. Paginya, saat sedang sarapan ada yang mengetuk pintu rumahku. Setelah ku bukakan pintu, ternyata si Nissa. Agak senang juga pagi-pagi aku didatangin sama cewek yang ku taksir. Langsung ku persilahkan dia untuk masuk sambil menanyakan maksud tujuannya si Nissa pagi-pagi ke rumahku. Akan tetapi dia menolaknya dan mengajak aku untuk menemaninya jalan-jalan ketaman. Sesampainya di taman, kami duduk di bangku taman yang biasa aku dan dia habiskan waktu istirahat saat lari pagi. Cukup lama aku dan dia terdiam. Ku lihat ada kesedihan yang tampak di raut wajahnya. Aku mencoba untuk menghiburnya, langsung ku acak-acak saja rambutnya. Biasanya dia akan ketawa jika aku mengacak-acak rambutnya. Aneh memang, kebanyakan dari wanita akan kesal jika di acak-acak rambutnya kecuali si Nissa. Dia mulai tersenyum dan akhirnya mulai berbicara denganku. Dia pun menceritakan tentang masalahnya yang baru putus dengan pacarnya. Meskipun dia tersenyum saat menceritakan semuanya, tapi aku yakin dihatinya dia sangat sedih. Aku pun kembali mengacak-acak rambutnya untuk membuatnya tertawa lagi. Sehabis itu, ku ajak dia nonton film di bioskop. Hari itu aku pun menghabiskan waktuku untuk menghiburnya. 
newer post
older post