Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Sungai diibaratkan sebagai urat nadi manusia, sementara air yang mengalir dalam urat nadi tersebut adalah segumpal darah. Tanpa urat nadi, darah tidak dapat mengirimkan berbagai zat makanan yang di perlukan oleh seluruh tubuh manusia. Air yang mengalir di sungai membawa berbagai kehidupan manusia dan makhluk – makhluk yang hidup di sekitarnya. Pemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.
1. Bendungan, yang dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
2. Tanggul, dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran sehingga dapat mencegah banjir.
3. Kanal, dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air sehingga tidak menumpuk dan menyebabkan banjir.
Apabila air sudah tercemar maka manusia akan susah mendapatkan air yang layak. Indonesia memiliki aliran sungai terkotor di Dunia. Ini terlihat dengan kondisi aliran sungai Citarum. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal:
- Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
- Pencemaran air oleh sampah.
Salah satu penyebab utama pencemaran air adalah ulah tangan manusia yang dengan sengaja membuang limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Ini yang selalu digunakan ibu rumah tangga saat mencuci pakaian di sungai. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
§ Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
§ Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
§ Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
§ Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
§ Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
§ Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
§ Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
AKIBAT
Pencemaran yang terus – menerus terjadi dan tidak dicegah akan menimbulkan beberapa hal, yaitu:
- Dapat menyebabkan banjir,
- Erosi,
- Kekurangan sumber air,
- Dapat membuat sumber penyakit,
- Tanah Longsor,
- Dapat merusak Ekosistem sungai,
- Kerugian untuk Nelayan.
PENANGGULANGAN
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dimulai dari kesadaran manusia. Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang dan mendaur pakai sampah tersebut.
Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuatunsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir.
Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan dapat berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.
0 komentar:
Posting Komentar